Logo 2 (1)
Denyut Komunikasi Ilahiah hingga Ujung Ramadan 

Antusiasme masyarakat dalam beribadah pada bulan Ramadan umumnya mengalami grafik naik-turun. Bila diukur penampakannya di masjid, grafiknya adalah membeludak di awal-awal, melandai di tengah-tengah, dan sedikit naik lagi di masa-masa akhir. Hanya saja kenaikan di akhir tidak dapat menandingi jumlah mereka yang membeludak di awal. Apalagi sudah banyak pihak yang lebih dulu mudik. 

Namun denyut warga dalam beribadah, termasuk ibadah muamalah semisal saling menjalin silaturahmi dan komunikasi, sebagaimana yang juga terjadi di perumahan kami, Puri Citayan Permai (PCP) atau yang lebih beken dengan sebutan Perum LIPI, diyakini tak akan pernah padam.  Di antaranya melalui forum Arisan Bulanan (ASB) yang formatnhya diubah jadi momen buka bersama dan salat bareng (berjamaah). Kesadaran untuk selalu menjaga silaturahmi, apalagi di bulan Ramadan, menjadi landasannya. Keselarasan hidup bertetangga menjadi dambaan tulus sehingga mendapatkan rida-Nya. 

Dalam konteks Ramadan, puasa sebagai ibadah utama menjadi pengikat ibadah yang lain dalam dimensi komunikasi yang hakiki: menahan makan, minum, kebutuhan biologis, dan tentunya menjaga lisan. Puasa yang dilakukan umat Islam yang beraneka suku dan bahasa di wilayah kompleks yang dibangun developer LIPI ini tampak hikmat dan nikmat, karena selain diberi kesempatan untuk terkoneksi secara lebih khusyuk dengan Sang Pencipta, juga dengan tetap bersilaturahmi dan menjaga ukhuwah satu sama lain. 

Puasa di bulan Ramadhan tak dipungkiri merupakan sarana komunikasi ilahiyah, bukan hanya warga kompleks PCP, tapi juga umat Islam dalam artian suatu bentuk kedekatan dengan Sang Khalik melalui penyampaian pesan-pesan keimanan yang dalam. Sebagai umat Islam sejati pasti memahami, di bulan Ramadhan ibadah kita sebagai hamba-Nya memiliki tempat atau posisi yang sangat istimewa, yaitu dengan berlipatnya pahala yang diberikan-Nya. Sehingga, sudah kelaziman jika di bulan Ramadan intensitas komunikasi dengan Allah Swt menjadi meningkat dan intens.

Komunikasi ilahiyah warga RW 11 Puri Citayam Permai ini terwujud mulai dari salat Subuh sampai Isya, yang biasanya dilakukan di rumah saja, kini bergerak ke masjid untuk berjamaah. Anggota keluarga yang biasanya makan pagi sampai malam sendiri-sendiri di luar rumah: sekolah, kantor, dan lainnya, kini berhimpun merapatkan doa dan menikmati hidangan bersama dengan bahagia. Selain itu, membaca Al-Qur’an yang biasanya terlupakan atau hanya dibaca sekilas saat tersisa waktu pun menjadi digendakan secara khusus untuk tadarus bersama jamaah di masjid atau di rumah. 

Dan, sekali lagi puasa adalah komunikasi yang indah dn nikmat dengan Allah Swt yang datang satu tahun sekali. Karena pada hakikatnya, puasa adalah bentuk hubungan atau kontak yang didasari dan bertujuan sangat khusus antara Tuhan dengan individu yang beriman. Seperti yang tersurat dalam hadis qudsi Allah Swt berfirman “Puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya”.

Mohon maaf lahir batin, semoga kita berjumpa lagi dengan bulan yang penuh ampunan ini…….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *