Logo 2 (1)
Pelatihan Penulisan Outdoor Bersama BRIN di Wonogiri

Founder Gerakan Cerdas Komunikasi Indonesia (GCKI) yang juga dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Universitas PTIQ, Ellys Lestari Pambayun, berkesempatan mengikuti pelatihan dan pendampingan tentang penulisan dan reviu jurnal nasional yang diselenggarakan BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) bekerja sama dengan Jurnal Harmoni Kemenag RI selama 5 hari, 25 September-29 September 2023. Para penulis yang terpilih diundang ke Wonogiri, Desa Badut, dan tinggal di rumah-rumah penduduk untuk memperdalam hasil tulisannya. Program BRIN ini memang sangat berbeda dengan pelatihan-pelatihan yang digelar sebelumnya, yaitu para penulis diberi kebebasan dalam menuangkan ide di alam yang bebas, berdekatan dengan masyarakat desa yang ramah dan sangat suport kepada para penulis. Aneka makanan lezat khas Wonogiri selalu terhidang tanpa henti menemani hari-hari kegiatan penulisan. 

Ellys, ditemani rekan home stay-nya Warnis dan Rosana, tinggal di kediaman Ketua RT, yaitu Bu Karni, yang asri dan sejuk. Keahliannya memasak sangat membantu dalam melenturkan urat-urat syaraf peserta pelatihan yang tegang dan merangsang selera makan. Tak terasa tulisan berjudul The Rethinking of Communication Identity of Copas Ustazah in the Wag: Case Study in “Group of Mothers Who Love Sharing” tuntas juga dalam lima hari itu dengan sedikit catatan yang akan dibawa ke rumah masing-masing. 

Para peserta tampak bersemangat dan antusias mengikuti pemaparan para instruktur penulisan yang diketuai Kepala Pusat Riset BRIN Prof. Dr. Ali Humaedi, M.Ag. yang bergaya unik: rambut gondrong, pakaian kasual, bersendal jepit kulit, dan yang lebih membuat simpatik adalah cara pendekatannya kepada semua peserta yang  full service, tanpa sungkan melayani sendiri para peserta mulai dari mencarikan tempat tinggal, menemani makan “ndeprokan” di lantai bersama sambil “guyon”, dan sedikir curcol tentang budaya penulisan atau literasi bangsa ini. Ini merupakan bagian momen yang terindah dari sebuah proses belajar dengan baik dan efektif, melebur dan mengubur perbedaan. Saya secara pribadi mendapatkan banyak benefit dari in house training plus pemberdayaan masyarakat ini, yaitu selain pengalaman, juga mendapatkan banyak ilmu dari para narasumber serta relasi atau mitra menulis. Karena ternyata banyak peneliti, editor, dan dosen yang penjadi peserta pelatihan ini. Kepala desa, kepala kecamatan, utusan dari kabupaten, dan pimpinan pondok pesantren serta masyarakat menyampaikan dukungan penuh dan harapan agar kerja sama ini bisa berlanjut atau ada sustainability ke depannya melalui kerja sama yang bersifat sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wonogiri.  Selain itu peserta yang mengikuti kegiatan ini akan mendapat reward berupa sertifikat dan publikasi hasil tulisan atau jurnal berindeks Sinta 3. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai peserta dari lembaga dan peruguruan tinggi. Mulai dari Universitas PTIQ Jakarta, IAIN Pontianak, Fisip UPN Veteran Jakarta, BRIN, UIN Malang, Politeknik Negeri Jakarta, KUA Malang, IAIN Kendari, UIN Surakarta hingga UIN Salatiga dan lainnya. Semoga momen pelatihan penulisan ini bukanlah akhir, tetapi awal dari kegiatan-kegiatan yang menarik dan berarti ke depannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *